Setiap
perusahaan pada saat awal memproduksi barang selalu dalam jumlah yang terbatas
dan untuk pasar yang terbatas pula dengan maksud guna menjajaki pasar.
Disamping itu adanya selera pasar yang tumbuh dan berkembang memungkinkan
persepsi produsen dan persepsi konsumen menjadi tidak sejalan. Oleh sebab itu
guna menghindari resiko kerugian, perusahaan selalu memperhitungnya volume
produksinya.
Namun
manakala produknya ternyata dapat menembus hiruk pikuknya pasar karena mampu
bersaing dan disukai pasar, maka strategi perusahaan selanjutnya adalah
melakukan kegiatan yang serba massal, yakni produksi massal, distribusi massal
dan komunikasi massal pula. Dalam perkembangannya pasar konsumen yang semula
dilayani terbatas, menjadi lebih luas serta heterogen sifatnya dan perusahaan
rasanya tidak mungkin untuk dapat melayani seluruh konsumen yang sifatnya
sangat heterogen tersebut.
Dalam
hal ini perusahaan mencoba mencari cari kelompok konsumen tertentu yang akan
dijadikan pasarnya. Langkah ini adalah awal dari kegiatan segmentasi pasar.
Selanjutnya guna menghadapi persaingan, barang yang dijual tersebut dibuat
sedikit berbeda dengan yang sudah ada misalnya model, rasa, kualitas, dan
sebagainya. Jadi hanya sebatas variasi produk. Hal ini dikenal dengan mana
product differentiation. Kegiatan ini bukanlah segmentasi pasar.
Posting Komentar